PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) PRODI ILMU SEJARAH PENDAMPINGAN PENULISAN SEJARAH DAN BIOGRAFI TOKOH DI SENDANGMULYO, MINGGIR, SLEMAN, DIY BERBASIS SUMBER LISAN

.

Pada bulan Juni hingga Oktober 2024, kelompok PkM program studi Ilmu Sejarah yang dipimpin oleh Prof. Dr. Drs. Ajat Sudrajat, M.Ag., bersama anggota lainnya, yaitu Ilmiawati Safitri, S.S., M.A., Dyah Ayu Anggraheni Ikaningtyas, S.S., M.A., dan Nanang Setiawan, S.S., M.A., serta dibantu oleh mahasiswa berbakat seperti Fikrudz Dzikri Al Farisy, Farit Nurhidayat, Hidayatul Munawaroh, Pradena Revian Krisnantyo, dan Danadyaksa Merdeka Wicaksono, berhasil menyelesaikan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan yang dimaksud yaitu “Pengembangan Penulisan Sejarah dan Biografi Tokoh di Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta berbasis Sumber Lisan. Program ini bukan hanya sekadar pengumpulan data, tetapi juga merupakan sebuah upaya untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah lokal yang kaya. Dengan pendekatan berbasis sumber lisan, tim pelaksana berhasil menggali cerita-cerita berharga dari masyarakat setempat, dan memberikan suara kepada para tokoh yang memiliki pengaruh dalam berbagai aspek seperti budaya, agama, politik, dan pendidikan.
Program yang dijalankan oleh tim PkM prodi Ilmu Sejarah telah berhasil dengan gemilang, menghasilkan sebuah buku biografi tokoh yang menampilkan kekayaan sejarah dan budaya Sendangmulyo. Kegiatan ini bersifat kolaboratif, melibatkan warga setempat sebagai mitra sasaran serta mahasiswa prodi Ilmu Sejarah sebagai pendamping kegiatan. Keberhasilan program ini sangat penting, karena memberikan wawasan tentang cara memulai penulisan sejarah dusun atau desa. Melalui pendekatan kolaboratif, masyarakat di Sendangmulyo dapat terlibat langsung dalam penulisan sejarah mereka, didukung oleh pendampingan dari dosen-dosen sejarah yang memiliki kompetensi dalam metode dan metodologi penelitian. Beberapa tokoh yang terlibat, seperti Mujimin sebagai tokoh budaya, Supardiyanto sebagai tokoh pendidikan, Nur Hidayat sebagai tokoh agama, dan Sukapsir sebagai tokoh politik sekaligus mantan Lurah, memberikan dimensi yang lebih dalam pada penulisan ini. Dengan melibatkan para tokoh masyarakat, program ini tidak hanya menghasilkan dokumentasi sejarah yang berharga, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan, sekaligus mendorong generasi mendatang untuk terus melestarikan warisan budaya mereka. Tentu program ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai dan memahami sejarah mereka, sekaligus mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya melestarikan cerita-cerita lokal sebagai bagian dari identitas budaya yang tak ternilai.
Secara internal, pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekadar menjawab persoalan yang dihadapi oleh mitra. Program ini juga berkontribusi pada pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri (PTN), khususnya IKU 2 dan 3, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 210/M/2023. Dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan ini, mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga di luar kampus, tetapi juga berperan aktif dalam upaya memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat. Kegiatan ini menjadi bagian integral dari tridharma dosen, khususnya dalam bentuk “Dosen Berkegiatan di Luar Kampus,” yang menekankan pentingnya keterlibatan akademisi dalam menjawab tantangan nyata di masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian, tetapi juga membangun karakter mahasiswa yang siap berkontribusi positif bagi masyarakat, menciptakan sinergi antara ilmu pengetahuan dan praktik nyata. (nanang)